Diakatakandalam hadits, Innaka la tahdi man ahbabta, artinya, "Sungguh kamu (Muhammad) tidak akan bisa menunjukkan orang yang kau cintai sekalipun". Kedua, berhubungan dengan ritualitas, peribadatan, ibadah mahdlah. Ritualitas ini simbolisasi dari keyakinan tadi, oleh karena itu ritualitas bukan substantif, tapi perlu sebagai simbolاِنَّكَلاَ تَهْدِى مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللهَ يَهْدِى مَنْ يَشَاۤءُ INNAKA LA TAHDI MAN AHBABTA VALAKINNALLOHA YAHDI MAN YASHA U.. (Sen sevgan insoninga hidoyat beraolmaysan. Faqat Alloh hohlagan insonga hidoyat berur . Qasos surasi ; 56) Innakalaa tahdi man ahbabta walakinnallaaha yahdi man yasya, sesungguhnya kamu tidak bisa memastikan hidayah kepada orang lain, hanya Allah lah yang dapat memasukan hidayah kepada hamba-Nya yang dikehendaki (surat Al Qoshosh ayat 56). Di dunia ini kan bukan surga dan juga bukan neraka. Jadi di sini itu ada yang baik
Readdesember-25-2009 by ahmadiyah on Issuu and browse thousands of other publications on our platform. Start here!
sebagaikata ganti Allah. Seperti QS. 3:37, innallha yarzuqu man yasy`u bighayri hisb (Sesungguhnya Dia [Allah] memberi rizki kepada siapa yang Dia kehendaki dengan tanpa hisab). 6. Demikian pula jika tanda (p) atau (l) jika berhubungan dengan perintah atau larangan.
Prinsipnya innaka la tahdi man ahbabta walakinnalloh yahdi man yasya; dan man qola lailaha illaloh Muhammad Rosulullah dakholal jannah, sehingga pendekatan dalam Pribumisasi Islam, juga menyangkut cara dakwah yang baik. innaka laa tahdi man ahbabta wa lakinnalloha yahdi man yasyaa' " Artinya : sesungguhnya engkau ( wahai Arrosul ) tidak akan bisa memberi hidayah/taufiq kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Alloh memberi hidayah/taufiq kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Lechaton de sagesse de la force intense (1) dans un verbe de Lût (Lot). 1. Le malk, c'est la force terrible ; le malîk est celui qui l'emploie. On dit : « Tu pétris la pâte » quand tu la rends épaisse. [Innaka lâ tahdî man ahbabta wa lâkinna-Llâha yahdî man yashâ' (wa Huwa a'lamu bi-l-muhatadîne)] (40) Wa lâ buddaPeranorang tua Sebelum saya menjelaskan persoalan Anak ini, saya akan mengajak anda membaca berita tentang seorang pemainsirkus di Cairo Mesir, yang diceritakan kembali oleh Syekh Mustafa Mahmud dalam bukunya 'Aku Telah Melihat Allah'.Harian yang terbit pada hari itu sangat menarik dengan adanya tajuk berita tentang sirkus yang mengadakanpertunjukan keliling yang mengalami peristiwa yangInnaka la tahdi man ahbabta, wa lakinn Allah yahdi man yasya." (Al-Qashash 56) kata Prof Mudjia. "Engkau tidak bisa memberi petunjuk pada siapa yang engkau kehendaki, tetapi Allah memberikan hidayah pada siapa saja yang Dia kehendaki." Tak heran jika Sayyidina Ali karramallahu wajhahu di kitab nasoihul ibad memberi peringatan.. 2Cv2N.